Yogjakarta, Infobreakingnews - Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil masuk ke dalam lima persen sekolah bisnis terbaik di dunia. Kualitas FEB UGM diakui lewat akreditasi bergengsi dengan skala global yaitu Association to Advanced Collegiate School of Business (AACSB).
Rektor UGM, Pratikno mengatakan akreditasi dari AACSB didapatkan setelah melalui proses panjang selama tujuh tahun. Menurutnya, AACSB adalah mimpi bagi semua sekolah bisnis di dunia. Dari total 57.000 sekolah bisnis di dunia yang menjadi anggota AACSB, hanya 4,7 persen yang bisa lulus akreditasi.
Terdapat beberapa universitas di Indonesia ikut bergabung memulai beberapa tahun lalu, tapi berguguran di tengah jalan termasuk UI (Universitas Indonesia) karena tidak tahan penderitaannya. FEB punya endurance luar biasa selama tujuh tahun berjuang,” kata Pratikno saat penyerahan donasi dari Bank Central Asia (BCA) di kampus FEB UGM, Yogyakarta, Jumat (7/6).
FEB UGM adalah kampus pertama dari Indonesia yang berhasil memperoleh akreditasi AACSB pada Mei 2014. Sejumlah kampus ternama di dunia yang mendapatkan akreditasi AACSB antara lain University of Birmingham Inggris, Victoria University of Wellington New Zealand, Woodbury University Amerika Serikat (AS), Feng Chia University Tiongkok, Asian Institute of Management Filipina, Belmont University AS, Bloomsburg University of Pennsylvania AS, dan Griffith University Australia.
Akreditasi AACSB diperoleh dengan meningkatkan produktivitas civitas akademika baik dosen, staf, maupun mahasiswa. Misalnya, standar pengajar bukanlah peraih PHd melainkan orang yang memproduksi karya-karya akademik dan mampu mengajar, ujar Pratikno.
Pratikno mengatakan tidak seperti pohon pisang, hanya berbuah sekali dalam hidupnya. Ibaratnya, sekali profesor tidak bisa selamanya profesor, tidak pernah memproduksi karya ilmiah..
Wihana Kirana Jaya yang merupakan Dekan FEB UGM mengatakan usaha FEB UGM memperoleh akreditasi AACSB dilakukan dalam kurun empat periode dekan. Menurutnya, ada tiga akreditasi disebut sebagai “triple crown” yang dikejar oleh semua sekolah bisnis di dunia, yaitu EMBA (Executive MBA), Equis Accredited Schools, dan AACSB. Namun, ranking tertinggi adalah akreditasi dari AACSB.
Wihana mengatakan lulusan dengan label AACSB sudah terakreditasi global. Fakultas juga gampang melakukan pertukaran dan program double degree karena standar pelayanan dan kurikulum sama.
Dia juga menambahkan akreditasi ini akan dievaluasi dua tahun lagi pada 2017. "Akan dievaluasi apakah masih on the right track atau tidak, ujarnya
Cyrillius Harinowo, Komisaris Independen BCA yang juga alumni Fakultas Ekonomi UGM tahun 1972, lewat program Bakti BCA memberikan donasi sebesar Rp 2 miliar untuk pengadaan ruangan pojok perbankan (Banking Corner) dan sebesar Rp 1,2 miliar untuk renovasi ruang musik di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !