![]() |
Lhamo Tashi saat membakar dirinya |
Tibet, infobreakingnews – Banyak dikorbankan rakyat Tibet untuk bisa merdeka
dari Cina. Sejumlah protes terjadi. Namun pemerintah Cina tampaknya tak
menggubris hal itu. Hingga akhirnya warga Tibet menggunakan cara bakar
diri untuk menarik perhatian Cina dan global.
Seperti
dilansir SaveTibet.org pada April lalu, setidaknya sudah 131 orang tewas akibat
bakar diri ini sejak 27 Februari 2009 di Tibet dan Cina. Aksi bakar diri ini
dilakukan semua kalangan, baik pria maupun wanita, muda dan tua, dan dari
berbagai golongan, termasuk para biksu.
Dari
jumlah korban bakar diri ini, 110 dan 21 di antaranya masing-masing pria dan
wanita. Sebanyak 24 di antara mereka berusia 18 tahun ke bawah. Tak sampai di
situ, aksi bakar diri ini melibatkan 26 biksu.
Cina memang telah memerintah
Tibet sejak 1950. Ribuan orang, termasuk pemimpin spiritual Dalai Lama,
melarikan diri ke pengasingan di India setelah pemberontakan mengalami kegagal
oleh kekuasaan Cina beberapa tahun kemudian.
Banyak warga Tibet yang merasa
budaya Budha mereka berada pada risiko penghancuran oleh dominasi politik dan
ekonomi Beijing dan migrasi mayoritas Cina penganut Han ke wilayah Himalaya.
Namun, upaya kemerdekaan
tampaknya menemui jalan buntu. Dalai Lama dan pemimpin Tibet lainnya mengajukan
otonomi sebagai “Jalan Tengah” untuk kesejahteraan Tibet.
Aksi bakar diri kembali
dilakukan warga Tibet. Seorang pria Tibet tewas setelah membakar dirinya
sendiri di China.
Lhamo Tashi, mahasiswa
tersebut tewas setelah melakukan aksi bakar diri di depan kantor polisi
di wilayah Hezuo, provinsi Gansu. Demikian diberitakan kelompok Free Tibet yang
mengutip sumber-sumber setempat seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (22/9/2014).
Aksi bakar diri dilakukan
Tashi pada Rabu, 17 September lalu. Namun beritanya baru muncul belakangan
dikarenakan adanya penekanan komunikasi oleh otoritas China. "Dia (Tashi)
melakukannya demi kebebasan Tibet dan tewas akibat bakar diri," demikian
dilaporkan media Radio Free Asia (RFA) yang mengutip sumber lokal.
Jasad pria itu telah dibawa
dan dikremasi oleh otoritas setempat. Selama ini banyak warga Tibet yang
mengeluhkan adanya diskriminasi ekonomi dan pengawasan ketat terhadap agama
Buddha setempat.
Dalai Lama, Pemimpin
spiritual Tibet menyebut aksi-aksi bakar diri tersebut sebagai aksi
keputusasaan yang tak kuasa dihentikannya. Namun pemerintah China menuding
Dalai sengaja mendorong aksi-aksi serupa demi memajukan agenda para separatis.*** Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !