Bandung, infobreakingnews - Peristiwa pengeroyokan ini terbilang cukup tragis, dimana seorang lelaki yang menjadi korban adalah orangtua pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Roni Saputra (29) babak belur karena dikeroyok 12 sekuriti atau satpam RSHS Bandung. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (27/8/2014) beberapa hari lalu.
Kini, para pelaku ditahan di Markas Polsek Sukajadi di Jalan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kepada wartawan di Mapolsek Sukajadi, pengacara korban, Yupen Hadi menjelaskan, peristiwa itu bermula pada Senin (25/8/2014) pukul 15.00 WIB sore. Saat itu Roni disuruh perawat untuk mencari ruangan dan menebus obat untuk anaknya yang baru beres menjalani operasi di RS Hasan Sadikin.
"Ketika mau masuk mencari ruangan, sekuriti tidak memperbolehkan masuk ke salah satu gedung RSHS itu dengan alasan bukan jam besuk. Padahal, korban ini memakai ID Card RSHS," kata Yupen di Mapolsek Sukajadi, Selasa (2/9/2014).
Korban sempat kesal atas tidak diizinkannya masuk ke gedung itu, sehingga terjadilah cekcok dengan sekuriti. Korban saat itu panik karena diburu-buru untuk mencari ruangan dan mencari obat untuk anaknya yang baru dioperasi.
"Cekcok mulut terjadi, tapi, sekuriti tetap tidak memperbolehkan masuk. Akhirnya, korban tidak jadi mencarikan ruangan untuk perawatan anaknya itu. Akhirnya klien saya ini balik lagi," kata Yupen.
Akhirnya, pencarian kamar perawatan ditunda. Keesokan harinya, Selasa (26/8/2014) siang korban berhasil mendapatkan ruangan perawatan untuk anaknya. Lalu pada Rabu (27/8/2014) malam sekitar pukul 23.00 WIB, Roni yang baru tiba di parkiran RSHS untuk menemui istri dan anaknya, bertemu dengan sekuriti yang waktu itu tidak mengizinkan korban masuk ke salah satu gedung RSHS untuk mencari ruangan.
Roni yang masih duduk di atas motor Vespa milknya sempat menggenjot gas sebelum motor itu dimatikan untuk diparkirkan. Suara Vespa yang digas itu menyinggung sekuriti. Sekuriti pun menghampiri Roni dan menanyakan maksud menggenjot gas hingga berujung pada cekcok.
"Roni sempat bilang kepada satpam itu, jika mau berantem, ayo, tapi jangan di sini. Kita selesaikan secara jantan dan jangan main keroyokan," jelas Yupen menirukan ucapan Roni.
Namun, salah satu sekuriti berinisial A menolak ajakan Rony. "Sekuriti menolak, akhirnya Roni memutuskan hengkang dari tempat itu untuk menemui istri dan anaknya," katanya.
Setelah itu, kata Yupen, sekuriti berinisial A itu malah memanggil teman-temannya via handy talky (HT) untuk datang ke tempat parkir. Mereka langsung mengeroyok Roni.
"Roni dikeroyok sampai babak belur oleh belasan sekuriti. Saya kira, ini tidak patut dilakukan oleh pihak rumah sakit sebesar RSHS," jelas Yupen.
Sementara itu, Roni mengaku ketika dikeroyok dirinya tak melawan. Dia mengaku badannya diinjak-injak para pelaku. Dia juga diseret ke dalam ruangan. Di sana, Roni mengaku kembali dihajar para sekuriti itu.
"Sampai di dalam pun, saya masih dihajar terus dan diinjak-injak pakai sepatu pantofel ramai-ramai," katanya.
Disaksikan dokter dan perawat
Roni mengaku berusaha melarikan diri untuk masuk ke ruangan tempat anaknya dirawat, namun tetap dikejar belasan sekuriti itu. Korban kembali dihajar ramai-ramai.
"Pada saat dipukuli saya sempat lepas dan lari ke ruangan tempat anak saya dirawat, tapi saya masih dikejar, padahal saya sudah dalam keadaan berdarah-darah karena dipukuli dan dinjak-injak. Bahkan, pas saya masuk ruangan, saya masih dipukuli di depan anak dan istri saya. Istri saya sampai menangis," paparnya.
Menurut Roni, aksi pengeroyokan oleh belasan sekuriti itu disaksikan banyak orang di sekitar RSHS, termasuk perawat dan dokter RSHS.
"Ada dokter, ada suster, ada tamu yang menyaksikan saya dipukuli dan diinjak-injak. Tapi suster dan dokter itu malah diam saja, tidak memisahkan, mungkin saya ini disangkanya maling," katanya.
Roni menjelaskan, anaknya dirawat di RSHS sejak bulan Ramadhan. Baru-baru ini anaknya itu selesai menjalani operasi.
"Umur anak saya baru dua bulan, cowok, nama anak saya Fahri. Dirawat di RSHS sejak sebelum Lebaran lalu. Anak saya ini menderita penyakit penyempitan lambung, sehingga harus dioperasi, baru-baru ini anak saya selesai menjalani operasi," kata Roni saat berbincang denganinfobreakingnews.com, dimana yang sehari-hari bekerja sebagai sopir travel dalam kota.*** Rudy JS.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !