Headlines News :
Home » » Kominfo Gandeng BSSN dan Ditjen Imigrasi untuk Selidiki Kebocoran 34 Juta Data Paspor

Kominfo Gandeng BSSN dan Ditjen Imigrasi untuk Selidiki Kebocoran 34 Juta Data Paspor

Written By Info Breaking News on Kamis, 06 Juli 2023 | 08.48


Jakarta, Info Breaking News
- Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan pihaknya masih terus menganalisi kebocoran 34 juta data pemegang paspor di Indonesia.

“Penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian," kata Semuel, Rabu malam (5/7/2023).


Kominfo juga telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Direktorat Jenderal Imigrasi dari Kementerian Hukum dan HAM untuk menangani kasus ini.


Kemenkominfo mengingatkan agar seluruh penyedia sistem elektronik lain serta pengelola data pribadi bisa meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi keamanan data pribadi pengguna layanannya.


"Kementerian Kominfo meminta agar seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi, makin meningkatkan keamanan data pribadi pengguna sesuai ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku serta memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan," ucap Semuel.


Di kesempatan lain, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim menuturkan pihaknya masih menyelidiki dugaan kebocoran data. Ia menyebut data center imigrasi saat ini memakai Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Kominfo. Pihaknya pun bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kominfo sedang selidiki hal tersebut. 


“Iya dengan BSSN dan Kominfo,” tuturnya.


Sebelumnya, sebanyak 34 juta data paspor Indonesia diduga dibocorkan dan diperjualbelikan. Informasi tersebut diungkap oleh praktisi keamanan siber Teguh Aprianto melalui akun Twitternya @secgron.


Data informasi yang bocor di antaranya adalah nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, dan jenis kelamin. Teguh menjelaskan data-data tersebut dijual seharga 10 ribu dolar AS atau sekitar Rp 150 juta.


Tak hanya itu, terdapat pula informasi mengenai kapasitas data compressed dan uncompressed sebesar 4GB, jumlah data sebesar 34.900.867, dibobol pada Juli 2023, format CSV, dan negara asal yaitu Indonesia. ***Sam Bernas


Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved