Menpora Dito Buka-bukaan Soal Aset Fantastis Senilai Rp 162 M

Jakarta, Info Breaking News - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo buka-bukaan soal aset rumah dan mobil mewah dengan total Rp 162 miliar yang disebut berasal dari hadiah.

Menurut Dito, aset dengan nilai fantastis tersebut merupakan pemberian dari orang tuanya.

"Dari lima aset tanah, empat di antaranya adalah pemberian orang tua. Jadi memang posisinya hadiah," tutur Dito saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).

Dito menyampaikan ia sudah menyerahkan bukti kelima asetnya yang berasal dari hadiah tersebut ke KPK. Dia memastikan asal usul asetnya tersebut bisa dipertanggungjawabkan.

“Sudah dikasih (laporannya) ke KPK. Proses verifikasi penelusuran di KPK itu 30 hari sejak kita input, jadi waktu input laporan semua sertifikat dan bukti wajib diserahkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dito mengakui ia dan sang istri memang kerap menerima hadiah dari orang tua berupa aset. Dito juga menyadari aset pemberian orang tuanya jadi polemik karena nilainya yang fantastis.

“Mungkin ramai karena nilainya fantastis dan saya masih muda. Tapi kan kita nggak bisa memilih lahir dari mana,” kata Dito.

Diketahui, dalam LHKPN yang dilaporkan ke KPK, harta kekayaan Menpora Dito Ariotedjo mencapai Rp 282 miliar. Namun, ada lima aset diakui berasal dari hadiah.

Kelima aset tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanah dan Bangunan seluas 3.623 m2/2.828 m2 di Jakarta Timur seharga Rp 114.193.000.000

2. Tanah dan Bangunan seluas 488 m2/236 m2, tidak diketahui kawasannya seharga Rp 10.000.000.000

3. Tanah dan Bangunan seluas 346,65 m2/346.65 m2 di Jakarta Pusat seharga Rp 17.350.000.000

4. Tanah dan Bangunan seluas 382,13 m2/382.13 m2 di Jakarta Selatan, seharga Rp 20.052.355.600

5. Mobil, Toyota Alphard 2,5 G tahun 2019, seharga Rp 900.000.000

Total kelima aset dari hadiah tersebut adalah Rp 162.495.355.600. Angka itu lebih dari setengah kekayaan Dito yang dilaporkan ke LHKPN.

Menanggapi ini, KPK pun segera menelusuri asal hadiah tersebut.

Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjelaskan pihaknya masih mempelajari LHKPN milik Dito. 

"Katanya hadiah isinya sebagian besar, ya sedang kita lihat hadiahnya dari siapa, dalam bentuk apa, kapan. Itu yang sedang kita lihat sekarang," ucap Pahala, Selasa (18/7/2023).

"Yang jelas kalau ada bukti saya laporan dulu sama juragan saya, sama pimpinan. Kan selalu paparan LHKPN dua minggu sekali. Kalau diperintahkan masuk lidik (penyelidikan), masuk," imbuhnya. ***Jeremy Foster

Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.