![]() |
Penjahat Terbesar Riza Chalid |
Semarang, Info Breaking News - Penjahat koruptor terbesar di Asia Tenggara Mohammad Riza Chalid ini namanya menjadi penghias media online dunia karena saat ini sedang diburu oeleh aparat hukum terkait, akibat DPO dan menjadi buronan karena takut dan sangat pengecut untuk mempertanggung jawabkan kelakuan jahatnya yang selama ini nyaris tidak bisa disentuh oleh pihak Pemerintah sebelumnya.
Dan barulah sekarang di era Presiden Prabowo yang memang awal jauh sebelum menjadi orang RI Satu, penjahat koruptor paling serakah dan paling penakut ini bahkan sudah lama dikenal sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia, kena batunya dan memang sudah saatnya kekayaan penjahat koruptor seperti Riza Chalid yang mix Arab ini dikejar dan dipenjarakan seumur hidup dibuang ke Nusakambangan yang penuhg dengan Buaya ganas.
Bahkan di dalam buku Menentukan Jalan Baru Indonesia (April 2009), ekonom senior Rizal Ramli menjulukinya sebagai “Teo Dolar” karena penghasilan fantastisnya yang disebut mencapai US$600 ribu atau setara Rp9,6 miliar per hari.
Julukan “Teo Dollar” berasal dari istilah Hokkian, di mana “Teo” atau “Tio” berarti “paman” atau “orang kaya”, sementara “Dollar” melambangkan kekayaan dalam mata uang dolar.
Kekayaan besar Riza tak hanya cerita. Majalah Globe Asia tahun 2010 pernah menempatkannya di peringkat ke-88 dalam daftar 150 Richest Indonesian, dengan total kekayaan mencapai US$415 juta melalui kerajaan bisnisnya, Global Energy Resources. Namun, perjalanan bisnis Riza tak selalu mulus. Namanya kerap terseret kontroversi, termasuk kasus impor minyak mentah yang menimbulkan polemik nasional.
Pada 2008, dua perusahaan yang terafiliasi dengannya, Global Energy Resources dan Gold Manor, terlibat dalam pengadaan 600 ribu barel minyak campuran “Zatapi” untuk Pertamina.
Transaksi tersebut kemudian dipersoalkan oleh DPR dalam rapat kerja bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral saat itu, Pramono Yusgiantoro, karena dianggap sarat kejanggalan. Kini, Riza kembali jadi sorotan setelah terseret kasus dugaan korupsi dan pencucian uang terkait pengelolaan minyak mentah dan produk kilang.
Meski demikian, jejaknya sebagai “Paman Dollar” dengan penghasilan miliaran per hari tetap melekat sebagai simbol kekuatan finansial dan jaringan bisnis yang nyaris tak tertandingi.
Pada 2008, dua perusahaan yang terafiliasi dengannya, Global Energy Resources dan Gold Manor, terlibat dalam pengadaan 600 ribu barel minyak campuran “Zatapi” untuk Pertamina.
Transaksi tersebut kemudian dipersoalkan oleh DPR dalam rapat kerja bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral saat itu, Pramono Yusgiantoro, karena dianggap sarat kejanggalan. Kini, Riza kembali jadi sorotan setelah terseret kasus dugaan korupsi dan pencucian uang terkait pengelolaan minyak mentah dan produk kilang.
Meski demikian, jejaknya sebagai “Paman Dollar” dengan penghasilan miliaran per hari tetap melekat sebagai simbol kekuatan finansial dan jaringan bisnis yang nyaris tak tertandingi.
Penjahat koruptor kelas kakap yang sedang diburu untuk dipulangkan dan di adili di Indonesia ini pernah menikah dengan putri jenderal AL bernama Anchu, punya Dua anak, yang satu kini menjadi tahanan Kejagung karena melakukan sejumlah kejahatan korupsi seperti bapaknya yang kabur karena pengecut.
Belakangan Riza Chalid menikah lagi dengan putri Kerajaan Malaysia dan membawa sial karena masa kajayaannya mendadak redup dan bakal menjadi gelap gulita didalam penjara seumur hidup.
Sampai dengan berita ini diturunkan, pihak Kejagung telah melakukan sejumlah penyitaan diberbagai rumah Istana Riza Chalid di Indonesia, dan sejumlah mobil mewah dan mata uang asing juga telah disita, namun banyak pihak menilai bahwa aset yang disita itu masih sangat jauh lebih kecil dibanding harta kekayaannya yang tersimpan diluar negeri melalui Kas yang sangat ketat, karena Riza Chalid yang berdarah Arabika ini terkenal sangat lihai dan licik sekaligus sangat Bahlul dan Bakhil.
Penulis dan Editor : Mr. Emil F Simatupang.
Baca dan terus ikutin sejumlah berita terkini lainnya yang disajikan saecara berbeda dan keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar