Karawang, Infobreakingnews - Hari ini, Menteri Perindustrian Mohammad S Hidayat meresmikan ekspor perdana Toyota Vios produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, (PT TMMIN), rabu, (26/03/2014)
Hidayat mengatakan saat meresmikan acara itu, merujuk pada kebijakan industri nasional, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang terus diprioritaskan pengembangannya.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi industri otomotif untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor.
Menurut Hidayat “Pemerintah Indonesia bertekad terus memberikan dukungan dan melakukan penyempurnaan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi agar para investor mendapatkan kepastian berusaha yang lebih baik dalam menyusun pengembangan industrinya secara lebih terukur dan terencana di Indonesia.
Peresmian ekspor perdana Toyota Vios menunjukkan, semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia. Jika kepercayaan dan komitmen produsen otomotif dunia untuk berinvestasi mendukung pembangunan industri otomotif di Indonesia, maka Indonesia akan menjadi basis produksi otomotif untuk tujuan ekspor pada masa yang akan datang, tegas Hidayat.
Sedan Toyota Vios sebelumnya diproduksi di Thailand, kini telah diproduksi di Indonesia pada awal tahun 2013 dan produksi perdana diluncurkan pada tanggal 18 Desember 2013.
Ia mengatakan, seiring dengan semakin kondusifnya iklim usaha saat ini, maka daya saing produk otomotif Indonesia hingga saat ini juga sudah semakin meningkat. Hal tersebut tercermin ekspor produk kendaraan bermotor produksi khususnya kendaraan CBU yang hingga saat ini telah dapat dieskpor ke sekitar 70 negara tujuan ekspor di dunia.
Ekspor kendaraan bermotor mencapai sekitar 125.000 unit pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 170.000 unit pada tahun 2013. Diperkirakan, pada tahun 2014 ekspor CBU tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 200.000 unit.
Selain ekspor CBU, ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD) pada tahun 2012 sekitar 100.000 unit, pada tahun 2013 sebesar 105.000 unit, dan pada tahun 2014 diprediksi akan mencapai 110.000 unit.
PT. TMMIN saat ini telah melibatkan sekitar 132 vendor lokal Tier-1 dan diharapkan PT TMMIN akan melibatkan lebih banyak lagi vendor dalam negeri serta terus mengembangkan dan memberdayakan SDM lokal agar produk yang dihasilkan semakin berdaya saing di pasar lokal maupun global.
Hidayat juga menambahkan untuk kegiatan Manufaktur otomotif yang baik diperlukan dukungan industri komponennya. Pengembangan industri komponen harus menjadi kekuatan industri otomotif nasional pada masa yang akan datang. Industri dalam negeri saat ini telah didukung oleh sekitar 1.400 industri komponen yang meliputi tier 1, tier 2 dan tier 3.
Apresiasi perlu diberikan kepada manajemen PT TMMIN yang telah memberikan kontribusinya dalam mendukung Indonesia sebagai basis produksi maupun ekspor otomotif sehingga diharapkan produk industri otomotif Indonesia terus berjaya di pasar dalam negeri dan Internasional. *** Putri Emilia
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !