Jakarta, infobreakingnews - Pertemuan para pengusaha percetakan dengan LKPP dan
Kemendikbud yang diadakan pada hari Selasa tgl 26 Maret 2014 di gedung UMKM,
lantai 9, selama 2 jam membahas rencana pengadaan dan distribusi buku Kurikulum
2013 untuk tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA
Buku
buku tersebut akan digunakan pada awal tahun ajaran baru thn 2014/2015 bulan
Juli mendatang, mengundang protes dari para peserta tender yang
hadir.
Sangat
disayangkan, pertemuan penting seperti itu untuk penggunaan uang negara
Triliyunan rupiah, lepas dari liputan pers dan media elektronik lainnya.
Yang
membuat masalah semakin menjadi semrawut, pihak LKPP dan Kemendikbud sepertinya
belum mempunyai konsep yang jelas, bagaimana ngatur penggunaan uang Triliyunan
rupiah yang akan digunakan melalui dana Bansos (BOS) untuk pembelian buku yang
akan dijual langsung ke Sekolah.
Melihat
kenyataan pada tahun-tahun lalu, bahwa Bansos telah menjadi ajang bancakan
dilapangan sehingga KPK mengindikasikan terjadinya penyimpangan penggunaan dana
bansos bisa lebih parah lagi karena faktor pengawasan yang dinilai terlalu
lemah.
Jika
saja penggandaan Buku Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan dengan mekanisme Bansos
ke sekolah tanpa mekanisme lelang, maka buku berkwalitas yang diharapkan bisa
sampai disekolah dengan tepat jumlah dan tepat waktu sesuai yang diharapkan,
perlu dipertanyakan dan uangnyapun akan bagaimana jadinya.
Dari
hasil investigasi wartawan Info Breaking News, sepertinya Kemendikbud yang
masih belum melengkapi buku-buku pelajaran Kurikulum karena belum tuntas
revisiannya sampai minggu kemaren, bisa juga menjadi hambatan pengadaan buku
K'2013 melalui Bansos (BOS) yang ditengarai bisa lebih menimbulkan masalah
nantinya.
Seorang
tokoh penerbit kawakan dan juga Anggota Pengawas PPGI Jabar.H.Rochadi,
menjelaskan ke IBN, Lebih baik proses penggandaan Buku Kurikulum 2013 dengan
nilai Triliyunan rupiah, ditenderkan saja secara transparan didaerah dan
hasilnya bisa lebih jelas untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia..***WSI, Wartawan IBN.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !