Denpasar, infobreakingnews - Melihat semakin gencarnya kampanye dipublikasikan diberbagai stasiun TV swasta, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir sejumlah pimpinan partai yang juga pemilik media massa. Menurut dia selama ini ada ketua umum partai yang memanfaatkan medianya untuk kampanye, termasuk kampanye terselubung.
Ironinya Komisi Pemilihan Umum tak pernah sekalipun menegur pemimpin partai yang memanfaatkan media massa miliknya. "Saya sudah sering lapor ke KPU. Hei, kamu itu penyelenggara, bukan peserta. harus independen dong," kata Mega saat menyampaikan pidato kampanyenya di Balai Desa Sanggalangit, Buleleng, Bali, Kamis (3/4/2014).
Menurut Mega salah satu cara partai berkampanye adalah melalui media. Politisi yang memiliki media sendiri, terutama televisi tentu akan lebih diuntungkan, karena bisa menyedikan durasi lebih untuk partainya. Saat ini diakui bahwa kampanye di televisi lebih efektif dalam mendongkrak perolehan suara.
Sementara PDI Perjuangan menurut Mega tak memiliki televisi dan tak bisa banyak membayar iklan. "Sekarang media punya sana, punya sini, PDIP nggak punya. Kita nggak punya duit, ini membuktikan bahwa kita mandiri," kata Mega.
Dalam orasinya di Buleleng, Mega mengingatkan seluruh kader agar tak lupa mencoblos partai dengan nomor urut 4 ini. Ia menekankan agar seluruh kader PDIP memaksimalkan penggunaan hak suaranya.
"Besok ini tidak ada gambar Pak Jokowinya. Kita pilih moncong putih nomor 4. Kalau kita lolos, baru pemilihan selanjutnya kita pilih Pak Jokowi," tutur Mega di depan ribuan kadernya.
Setelah serangan bertubi tubi yang dilakukan Capres lain terhadap kubu Jokowi, maka yang terlihat dukungan besar terus semakin tertuju kepada Capres Jokowi, namun publik berharap setelah Pileg nanti, bentuk kampanye Pilpres dari kubu PDIP harus lebih tertuang rencana pembangunan Nasional yang pro Rakyat. *** Candra Wibawanti.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !