Jakarta, Infobreakingnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan bahwa Freeport Indonesia bakal menggugat kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah Indonesia ke badan arbitrase internasional.
Namun pemerintah siap menghadapi langkah PT Freeport Indonesia yang berencana menggugat pemerintah ke arbitrase. "Kami akan hadapi meski kami tahu risikonya," katanya saat berkunjung ke markas Slank di gang Potlot Jakarta (2/05/2014)
"Freeport marah, sangat marah pada Indonesia. Sudah disuarakan mereka ke arbitrase internasional. Risiko pemerintah mengeluarkan pembatasan ekspor mentah. Pemerintah cukup keras dalam ekspor mentah," ucap Dahlan
Dahlan menegaskan pemerintah tak akan gentar oleh ancaman Freeport tersebut. Menurutnya, perusahaan tambang asal Amerika Serikat sudah terlalu lama diberi kelonggaran mengeruk kekayaan alam Papua.
"Kita sudah terlalu lama memberikan keleluasaan kepada mereka. Aturan baru ini memang kena ke perusahaan sebesar Freeport dan Newmont. Mereka sangat marah," tegasnya.
Dahlan berharap rakyat Indonesia mendukung sikap keras pemerintah tersebut.
"Kita cukup memberikan kesempatan mereka. Kita siap dan mohon doa restu dukungan rakyat Indonesia. Kita akan menghadapi ini," katanya.
Saat ini Dahlan sedang mempelajari aturan yang ada ."Pemerintah tetap tidak mundur karena pengiriman Tanah Air harus dihentikan. Harus diolah di dalam negeri," ucapnya. Sebagai persiapan menghadapi arbitrase.
Perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport McMoRan Copper & Gold Inc, menyatakan akan memperjuangkan haknya di Indonesia menyusul diberlakukannya pajak ekspor mineral baru. CEO Freeport Richard Adkerson mengatakan perseroan optimistis bisa menyelesaikan selisih paham dengan pemerintah Indonesia tanpa harus dibawa ke arbitrase internasional.*** Putri Emilia



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !