Headlines News :
Home » » Sri Mulyani Juga Menentang dan Merasa Kesal Dengan Angka Yang Menggila

Sri Mulyani Juga Menentang dan Merasa Kesal Dengan Angka Yang Menggila

Written By Unknown on Jumat, 02 Mei 2014 | 16.31


Jakarta, infobreakingnews - Sejak lama dikabarkan Sri Mulyani sangat menentang kebijakanan pemerintah yang memberikan dana talangan untuk menolong kebobrokan management Bank Century, namun puncak kekesalan nya itupunh masih terlihat saat   bersaksi dipersidangan Tipikor.



Mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia itupun   kembali mengungkapkan rasa kesalnya terhadap kasus mega korupsi ini karena  dana talangan ke Bank Century itu angkanya terus bertambah dan semakin besar. Dia bahkan sampai melontarkan pernyataan "bisa mati berdiri" bila dana talangan terus-terusan membengkak.


"Kalau angkanya meloncat-loncat seperti itu saya bisa mati berdiri," kata Sri Mulyani saat bersaksi untuk terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 2 Mei 2014.

Dalam dakwaan Budi Mulya, Sri Mulyani disebut berperan memimpin rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008 yang menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Karena penetapan ini, Century mendapat dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun yang dicairkan dalam empat tahap. Komite itu dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani. Adapun salah satu anggotanya adalah Gubernur Bank Indonesia Boediono.

Angka yang dimaksud Sri Mulyani adalah posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Century yang menurun drastis dari angka ketika ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik pada Jumat dinihari, 21 November 2008. Pada saat rapat penetapan itu, kata dia, BI menyajikan data per 31 Oktober 2008 dengan posisi CAR minus 3,53 persen. Namun pada Senin, CAR Century turun drastis menjadi minus 35,95 persen.

Akibatnya, dana talangan yang pada saat rapat  KSSK Century diputuskan hanya sebesar Rp 632 miliar agar posisi CAR mencapai  8 persen, membengkak. Karena CAR menurun, akhirnya Lembaga Penjamin Simpanan mengucurkan dana talangan Rp 1,7 triliun. (Baca pula:

Dana itu terus bertambah menyusul laporan dari manajemen baru Century bahwa surat-surat berharga milik bank itu macet,  serta adanya beberapa masalah kredit fiktif dan kredit macet. Pada akhirnya LPS harus mengucurkan dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century dalam beberapa tahap.

Hingga klimaks nya dana yang harus dikucurkan membantu Bank Century mencapai Rp 6,7triliun, pada semula hanya meminta Rp 698 miliar saja.

Sri  yang sepanjang hidupnya tidak pernah tampil didalam persidangan, tidak mengetahui aturan persidangan yang tidak memperbolehkan membawa air minum mineral dan menenggaknya karena rasa haus saat bersaksi.

Melihat Sri Mulyani minum air mineral yang dibawanya sambil bersaksi itu membuat hakim Afiantara menegur Sri, kemudian Sri meminta maaf karena belum pernah bersaksi dipersidangan.

Kehadiran Sri dari Amerika sendiri adalah merupakan biaya yang tidak dipikul oleh pihak KPK, walau KPK sendiri yang membutuhkan kesaksiannya, namun biaya datang dan pulang kembali ke Amerika adalah menjadi biaya pribadi Sri Mulyani sendiri. *** Candra Wibawanti.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved