Jakarta, Infobreakingnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan akan mengganti Direktur Utama (Dirut) dari PT Garuda Indonesia (Persero) dan PT PLN (Persero). Hal tersebut dilakukan dikarenakan masa jabatan kedua dirut saat ini sudah hampir habis.
Dahlan Iskan selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku saat ini tengah mencari sosok yang tepat untuk menggantikan posisi Emirsyah Satar yang saat ini masih menjabat sebagai Dirut Garuda.
"Garuda yang jelas ganti. Bentar lagi diganti. Masih dicari-cari," kata Dahlan saat ditemui di kantornya, Selasa (5/8/2014).
Emirsyah ditetapkan sebagai Dirut Garuda pada tahun 2005 silam. Sebelumnya, ia dipercaya menjadi Direktur Keuangan Garuda pada tahun 2003.
Mengutip Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003 tentang BUMN pasal 16 ayat (4) menyatakan masa jabatan direksi ditetapkan lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.
Dahlan menegaskan ia tidak akan secara sepihak menunjuk Dirut Garuda selanjutnya, mengingat pemegang saham Garuda saat ini tidak hanya Kementerian BUMN.
"Sebelum Oktober diganti. Saya harus mendengar pemegang saham satunya," jelasnya.
Sementara itu, untuk Direktur Utama PLN, Dahlan mengaku juga belum mendapatkan sosok yang pantas untuk menggantikan Nur Pamudji, Dirut yang telah menjabat sejak 2011 tersebut.
Dahlan sendiri sebenarnya merencanakan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan untuk menggantikan Nur Pamuji. Namun mengingat Dahlan merasa Jonan menjadi kandidat kuat untuk menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, maka ia pun menjadi ragu.
"Cuma persoalannya kalau Jonan jadi Menteri Perhubungan terus bagaimana. Saya tidak tahu. Plot saya Pak Jonan jadi Dirut PLN," kata Dahlan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !