Headlines News :
Home » » Banyak Pakar Meragukan Independensi Prasetyo Jadi Jaksa Agung

Banyak Pakar Meragukan Independensi Prasetyo Jadi Jaksa Agung

Written By Infobreakingnews on Kamis, 20 November 2014 | 17.32

Jakarta, infobreakingnews - : Mantan Jampidum yang belakangan menjadi politisi partai Nasdem, HM Prasetyo resmi menjadi Jaksa Agung RI, padahal sebelumnya hampir semua media menggadang mantan ketua PPATK M Yusuf dan Wakil Ketua Jaksa Agung Andi Nirwanto berpeluang besar menjadi Jaksa Agung. Apalagi status Prasetyo yang merupakan kader partai politik, membuat pakar hukum pidana Andi Hamzah tercengang. Mengangkat kader parpol sebagai Jaksa Agung sangat tidak lazim, meski yang bersangkutan pernah berkarier sebagai jaksa. 

"Di negara lain tidak bisa. Tapi di indonesia itu kok bisa? Saya tidak mengerti," komentar Andi Hamzah menanggapi keputusan Presiden Jokowi.

Di dalam pembicaraan telepon, Kamis (20/11/2014), dia mengingatkan bahwa Jaksa Agung harus netral dan tidak boleh berpihak, maka dari itu sebaiknya bukan kader parpol yang dipilih. Penunjukan Prasetyo sebagai pengganti Basrief Arief boleh jadi lebih karena alasan politik dibanding teknis dan profesionalitas. 

"Justru saya mengira karena pertimbangan politik, bukan soal teknis. Itu untuk memperkuat barisannya. Jika pertimbangan teknis, tidak mungkin bisa dari parpol," jelasnya.

Seperti diketahui, Prasetyo sempat menduduki kursi Jaksa Muda pidana Umum. "Sebagai mantan-mantan jaksa, sebenarnya boleh saja pensiun. Namun dari parpol tidak bisa," tegasnya.

Awalnya Andi mengira, bahwa Andi Nirwanto  yang akan ditunjuk sebagai pimpinan korps Adhiyaksa. Sementara itu, peneliti Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho menyampaikan bahwa penunjukan Prasetyo adalah berita duka.

"Mimpi buruk penegakan hukum dan korupsi. Kejagung berpotensi tidak independen. Polistisi jadi Jaksa Agung berpotensi rawan intervensi. Mengecewakan," sesal dia.


Banyak pihak menilai Presiden Joko Widodo memilih Prasetyo menjadi Jaksa Agung karena pengaruh besar Surya Paloh sebagai Ketua Umum Nasdem dimana Prasetyi merupakan salah satu ketua DPP Nasdem, sehingga berat bagi Jokowi tidak memenuhi apa yang disodorkan Paloh. *** Mil.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved