Berhenti Kuliah, Pria Ini Raup Untung Ratusan Juta Rupiah per Bulan

Navid Moazzez (navidmoazzez.com)

New York, infobreakingnews - Berani mengambil risiko memang sering disebutkan sebagai salah satu kunci meraih sukses. Hal itu yang kemudian diterapkan oleh Navid Moazzez, seorang pengusaha asal Swedia yang memutuskan untuk berhenti kuliah demi membangun bisnisnya sendiri.

Berkat keberaniannya itu, Moazzez kini berhasil mencetak pendapatan senilai US$ 40 ribu atau Rp 507,99 juta per bulan (kurs: Rp 12.699/US$).

"Dulu sekolah seperti biasa tampak seperti aktivitas yang tepat, karena saya tak tahu apa lagi yang bisa saya lakukan. Seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa saya tak mau hanya duduk di meja kantor seumur hidup, tanpa kebebasan," ujarnya seperti dikutip dari laman Business Insider.

Moazzez pun akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah pada tahun 2013 dan mulai merintis bisnisnya sendiri. Dua tahun berjalan, bisnisnya tersebut berhasil meraup keuntungan sebesar ratusan juta rupiah per bulannya serta memungkinkan Moazzez untuk bekerja dari berbagai tempat di belahan dunia.

Awalnya, Moazzez mengaku bahwa dirinya tidak memiliki pekerjaan maupun pendapatan tetap. Namun, ia kemudian merilis situs pribadinya beberapa bulan setelah berhenti kuliah. Situsnya tersebut ia buat dengan tujuan untuk berbagi pengalaman.

"Saya melakukannya begitu saja, awalnya, saya hanya ingin mengabadiakn pengalaman berpetualang saya dan menginspirasi banyak orang di luar sana. Saya memulai bisnis ini tanpa pengalaman sama sekali," jelasnya.

Moazzez mulai mencuri perhatian setelah dia diwawancara sebuah media lokal. Dia lantas mulai membantun hubungan bisnis dengan beberapa orang berpengaruh secara online.

"Anda dapat meraih apapun dalam hidup jika Anda juga mau membantu orang lain," katanya.

Pada 2014, dia lalu meluncurkan ulang situsnya dengan tambahan fitur The Lifestyle Architects. Dia mengaku sangat menyukai podcasting atau sistem untuk mendownload file dari berbagai sumber seperti radio internet, ke dalam komputer personal dan mendengarkannya melalui komputer ataupun player media digital.

"Saya menjual wawancara kerja dan presentasi dari The Branding Summit, termasuk 88 pengusaha dunia, plus bonus ekslusif seperti tanya jawab langsung, dan tiket ke acara besar," 

Saat mendengar orang-orang mau membayar podcast yang dirilisnya, dia memiliki gagasan untuk merekam summit virtual yang kemudian menjadi The Branding Summit. Dia berhasil menarik banyak perhatian dan penjualannya meningkat cepat.

"Jadinya seperti sekarang, lewat situs dan podcast tersebut saya mulai mencetak uang saat tidur, sedang di gym, toko grosir bahkan di pesawat," tandasnya. ***Nadya