Medan, infobreakingnews - Babak baru Kasus perseteruan antara pihak Yayasan Cinta Budaya dengan mantan Pangdam Mayjen TNI Burhanuddin Siagian terkait sengketa tanah seluas 2,3 hektar di kompleks MMTC, tempat sekolah tersebut berdiri. Kasus ini membuat banyak pihak menjadi resah termasuk, wakil ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan yang langsung datang kelokasi Sekolah Nasional berprestasi tersebut.
Dia melihat dua plang yang berdiri di depan dan halaman sekolah tersebut yang berisi tulisan bahwa tanah tersebut milik Mayjen TNI (Purn) Burhanuddin Siagian, yang merupakan mantan Pangdam I Bukit Barisan.
Trimedya Panjaitan mengaku terkejut saat mendatangi Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya di Jalan Williem Iskandar, Kompleks MMTC, Kecamatan Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara.
"Kaget saya, hampir tidak pernah saya baca kata-kata seperti itu, 'Tanah ini dimiliki Mayjend TNI (Purn) TNI Burhanuddin Siagian', sejak kita reformasi. Apakah itu TNI atau Polri, saya kaget Bang Burhanuddin Siagian yang membuat plang seperti itu. Saya tidak dekat sama beliau, tapi saya kenal karena marga saya Panjaitan dan dia Siagian," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu, kepada sejumlah wartawan, Kamis (19/5).
"Ini kan agak aneh. Ini yang dalam era reformasi saat ini tidak bisa dilakukan. Saya aja tadi masuk mau dihalangin, saya bilang saya dari DPR. Saya sudah telepon Pak Adi dan Wakapolda, mereka memang bilang sudah tidak ada lagi oknum tentara. Apa pun itu, kalau untuk menjaga aset pribadi orang, tidak boleh menggunakan oknum tentara, kecuali ini aset negara atau aset AD," ujar Trimedya.
"Sekolah ini sudah ada sebelum dia beli tanah ini. Sebagai orang hukum, kita jadi agak geli. Saya khawatir Pak Burhanuddin digunakan orang. Saya kaget dia berani pasang badan, ini kalau difoto-foto, bukan nama tentara aja yang rusak, marga Siagian juga rusak, seakan-akan mau jadi backing begitu," kata dia.
Karena permasalahan ada di ranah hukum, dirinya mewakili Komisi III meminta Wakapolda untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau dalam seminggu atau sebulan ini tidak juga selesai, dia akan mengusulkan ke komisinya untuk melakukan kunjungan spesifik.
"Saya akan usulkan kunjungan spesifik supaya Komisi III datang kemari supaya masalah ini selesai. Tapi Wakapolda sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kasdam, dia optimis. Mungkin pagar itu segera dirobohkan karena secara psikologis mengganggu anak-anak. Masak mau mengintimidasi siswa yang ada di sini?" ujar Trimedya.
Ia berharap Kapolda Sumut dan Pangdam I Bukit Barisan berkoordinasi dan cepat mengambil tindakan supaya tidak membuat malu nama baik Pangdam karena dalam kasus ini nama Pangdam dibawa-bawa.
"Kami akan sampaikan ini ke panglima kalau Pangdam-nya lambat menyelesaikan ini. Karena Pak Burhanuddin itu pensiunan, bukan TNI aktif lagi," pungkasnya. *** Bonggas.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !