Headlines News :
Home » » Peneliti China Ungkap Corona Sudah Menyebar di AS Sejak 2019

Peneliti China Ungkap Corona Sudah Menyebar di AS Sejak 2019

Written By Info Breaking News on Jumat, 24 September 2021 | 19.10


BEIJING, INFO BREAKING NEWS - Sebuah makalah karya para peneliti dari University of Science and Technology of China dan University of Chinese Academy of Science mengungkap sejumlah fakta baru mengenai penyebaran Covid-19.

Dalam makalah tersebut dijelaskan bahwa virus corona sudah lebih dulu menyebar di Amerika Serikat (AS) sejak September 2019. 


Para peneliti memilih 12 di lokasi di AS yang mewakili untuk diteliti guna menemukan kasus infeksi pertama pada Agustus-Oktober 2019 atau lebih awal dari data resmi tentang kasus pertama Covid-19 di AS pada 20 Januari 2020.


Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pandemi Covid-19 di AS dimulai sekitar September 2019 dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi.


Lebih lanjut, penelitian tersebut juga merujuk pada kasus terkonfirmasi di Kota Wuhan dan Provinsi Zhejiang, China, guna mendapatkan kesimpulan mengenai waktu terjadinya Covid-19.


Hasil penelitian menunjukkan penyebaran Covid-19 di China kemungkinan dimulai pada akhir Desember 2019.


Sebelumnya, sebuah penelitian yang mengambil data dari Lembaga Kesehatan Nasional AS pada 2 Januari-18 Maret 2020 menunjukkan bahwa pada bulan Juni terdapat tujuh warga yang terinfeksi. Mereka tersebar di lima negara bagian, yakni Illinois, Massachusetts, Mississippi, Pennsylvania, dan Wisconsin.


Dari data tersebut para peneliti menyimpulkan bahwa kasus tersebut terjadi sebelum kasus pertama dilaporkan di AS pada 21 Januari 2020.


Mantan Kepala Bidang Epidemiologi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Zeng Guang mengatakan bahwa bukti-bukti dari penelitian itu mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memprioritaskan AS dalam penyelidikan tahap lanjut soal asal-usul Covid-19.


"WHO masih belum mengeluarkan cetak biru yang jelas untuk penyelidikan asal-usul virus corona tahap selanjutnya. AS harus menjadi prioritas utama dalam proses ini karena ada bukti bahwa virus tersebut telah beredar di negara itu beberapa bulan sebelum kasus pertama dan banyak laboratorium biologi rahasia," kata Guang, dilansir dari Global Times.


Ia mendorong WHO agar melacak orang-orang yang mengalami pneumonia di beberapa negara lain, di antaranya Italia dan Spanyol, dua tahun lalu sebelum wabah merebak di Wuhan.


Liang Wannian, ketua tim peneliti dari pihak Chinadalam penyelidikan bersama tim pakar dari WHO di Wuhan pada awal 2021, mengatakan penelitian selanjutnya harus merujuk pada kerangka riset dan metode pengurutan asal virus seperti yang dilakukan di Cina.


"WHO harus melakukan penelitian di negara-negara tempat ditemukan limbah, serum, jaringan manusia atau hewan atau swab dan sampel lainnya yang dinyatakan positif SARS-CoV-2 sebelum akhir 2019 untuk lebih memahami asal-usul virus di tempat-tempat tertentu yang memungkinkan penularan pada manusia," tuturnya.


“Beberapa penelitian mungkin telah diselesaikan sebagian atau didokumentasikan,” sambungnya.


Diketahui, awalnya WHO sempat mendesak agar China kembali melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut asal-usul Covid-19. Namun China menolak lantaran pada penyelidikan sebelumnya tidak ada laporan WHO yang menyebutkan virus corona berasal dari laboratorium biologi di Wuhan.


Kasus pertama Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan antara akhir 2019 hingga Januari 2020. ***Winda Syarief

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved