Headlines News :
Home » » Stok Batu Bara Menipis, China Dihantam Krisis Energi

Stok Batu Bara Menipis, China Dihantam Krisis Energi

Written By Info Breaking News on Kamis, 30 September 2021 | 15.24

Kepulan asap keluar dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Provinsi Shanxi, China

BEIJING, INFO BREAKING NEWS - Sejumlah pabrik terpaksa ditutup dan aliran listrik di banyak daerah terputus disebabkan oleh krisis energi yang tengah melanda China.

Dalam beberapa hari terakhir, banyak pabrik di 20 dari 31 provinsi di China tidak mendapat jatah pasokan listrik. Kondisi ini memaksa mereka untuk menyetop produksi. 


Jutaan rumah tangga di timur laut negara itu juga tidak mendapat pasokan listrik sehingga membuat warga kesulitan untuk menghangatkan atau menerangi rumah mereka.


The Guardian, Rabu (29/9/2021) melaporkan produksi listrik di China sebenarnya meningkat sekitar 10 persen sejak awal tahun ini karena perekonomian mulai bangkit dari pandemi. 


Krisis energi di China saat ini utamanya disebabkan karena mulai kehabisan stok batu bara. 


China diketahui sebagai salah satu negara dengan konsumsi batu bara tertinggi di dunia.


Pada 2019, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berkontribusi lebih dari 51,8 persen dari seluruh pembangkit listrik negara. Hal ini menjadi alasan mengapa ketergantungan China akan batu bara sangatlah tinggi. 


Ketika Beijing kehabisan stok batu bara, masalah lain muncul yakni melambungnya harga batu bara dunia saat ini. 


Harga batu bara termal berjangka per hari Rabu di China menyentuh level tertingginya sepanjang masa yakni 212,92 dollar AS per ton atau sekitar Rp 3 juta per ton. 


Sebenarnya, China sudah mengurangi konsumsi batu baranya secara signifikan sejak 2017. Pada 2017, 80 persen listrik China ditopang oleh PLTU batu bara. 


Kini, bauran PLTU batu bara sekitar 51,8 persen pada 2019. China telah getol mengembangkan energi terbarukan di dalam negeri termasuk dari angin dan matahari.


Tetapi, karena lebih dari separuh kebutuhan listrik negara masih ditopang oleh batu bara, tenaga listrik di China masih sangat bergantung pada “emas hitam” tersebut. 


Di sisi lain, China merupakan importir batu bara terbesar di dunia. Sedangkan harga batu bara telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir karena meningkatnya permintaan global. 


Situasi semakin memburuk menyusul keputusan China untuk memboikoy batu bara Australia karena Canberra terus menyerukan penyelidikan asal-usul Covid-19. 


Karena keran impor batu bara terpotong, China semakin bergantung pada batu bara dengan harga yang lebih mahal dari pemasok domestik maupun dari tempat lain. ***Candra Wibawanti

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved