Headlines News :
Home » » Polda Sumut Bentuk Tim Untuk Penyidikan Kematian Bripka Arfan Saragih

Polda Sumut Bentuk Tim Untuk Penyidikan Kematian Bripka Arfan Saragih

Written By Info Breaking News on Minggu, 26 Maret 2023 | 16.46

Istri Bripka AS Bertemu Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak di Mako Polda Sumut

Samosir
, Info Breaking NewsSenin, 6 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 WIB Seorang oknum polisi di Polres Samosir, bernama Bripka Arfan Saragih (AS) ditemukan tergeletak sekitar 10 meter dari pinggir jalan Kecamatan Pangururan di Dusun Simullop, Desa Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. 

Setelah beberapa hari dikabarkan hilang Bripka AS diketemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan cara bunuh diri dengan meminum racun sianida. Aksi tersebut dilakukan, diduga karena tak sanggup hadapi atas kasus dugaan penggelapan pajak kendaraan bermotor dilakukannya, yang mencapai Rp 2,5 miliar. 

Saat petugas melakukan olah TKP dilokasi tersebut, sejumlah barang bukti pun diamankan, yakni botol minuman soft drink cairan keruh dalam keadaan tertutup, benda putih padat berukuran kecil di atas tanah, serta satu unit handphone. Temuan mengejutkan, 19 buah buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dan 25 buah surat tanda kendaraan bermotor (STNK). Serta uang tunai Rp356 juta di kantong celana Bripka AS.

Kematian Bripka AS ini, membuka tabir penggelapan pajak yang diduga dilakukannya. Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman membenarkan aksi bunuh diri yang dilakukan anggotanya tersebut.  Autopsi terhadap Bripka AS pun dilakukan di RS Bhayangkara Medan. Hasilnya, ditemukan zat Natrium Cyanide dalam lambung Bripka AS.

"Hasil pemeriksaan disimpulkan penyebab kematian korban adalah mati lemas akibat masuknya sianida ke saluran makanan hingga ke lambung dan saluran nafas. Disertai adanya perdarahan pada rongga kepala akibat trauma benda tumpul," beber Yogie dalam keterangannya, Rabu 15 Maret 2023 lalu. 

Yogie menuturkan, bila Satreskrim Polres Samosir tengah melakukan penyelidikan penggelapan pajak kendaraan bermotor di UPT Samosir. Kasus ini berawal dari laporan salah seorang wajib pajak atas kejanggalan yang tercatat belum membayarkan kewajibannya. Padahal, ia telah membayar pajak kendaraan pada 2022 miliknya kepada Bripka AS, namun tidak terdata dan menunggak hingga Rp6.222.674 pada tahun 2022. 

Dari laporan ini, mencuatlah ratusan korban penggelapan pajak kendaraan lainnya. Diyakini, aksi penggelapan ini berlangsung sejak medio 2018 hingga 2023. Modus penggelapan ini, mengajukan diri membantu membayarkan pajak kendaraan. Namun, setoran wajib pajak itu tidak dibayarkan. Sehingga diduga total nilai uang digelapkan Capai Rp 2,5 miliar. Kematian Bripka AS ini tak lantas menghentikan kasus penggelapan pajak. Pihak Polres Samosir memastikan akan mengungkap pelaku lain yang terangkai dengan penggelapan pajak yang dilakukan Bripka AS.

Pihak keluarga Bripka AS merasa terpukul mendengar hasil autopsi yang menyatakan bahwa Bripka AS meninggal karena bunuh diri. Didampingi oleh tim pengacaranya dari kantor JnR Law Firm Keluarga Bripka AS lantas membuat laporan ke Polda Sumut, Jumat kemarin, 17 Maret 2023, karena merasa kematian Bripka AS dalam keadaan tidak wajar dan adanya kejanggalan dalam kasus ini. Laporan pihak keluarga korban tertuang di dalam surat tanda terima laporan polisi (STTLP/B/340/III/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara).

Tim kuasa hukum, Fridolin Siahaan menjelaskan berdasarkan pengakuan keluarga, bahwa di sekujur tubuh Bripka AS ditemukan luka memar. Termasuk, dibagian belakang kepalanya. Bripka Arfan Saragih bukan murni bunuh diri. Sebab, ada beberapa luka yang diderita. 

“Jadi, kami sudah resmi membuat laporan pengaduan ke Mapolda Sumatera Utara, berharap agar kasus ini bisa terbuka. Dengan adanya laporan ini, kami berharap agar terbuka tabir dalam kematian almarhum Bripka Arfan Saragih. Apakah almarhum bunuh diri atau dibunuh. Karena kematian almarhum Bripka AS yang ditemukan meninggal dunia. Karena, penuh kejanggalan, berdasarkan hasil autopsi, ada luka memar dibagian belakang kepalanya. Kemudian ada cairan racun sianida di dalam lambungnya. Kami anggap kematiannya ini sangat janggal," papar Fridolin.

Polda Sumut menarik kasus kematian Bripka AS yang dinilai memiliki kejanggalan dari Polres Samosir. Usai menarik kasus tersebut, Polda pun langsung membentuk tim untuk memulai kembali proses penyidikan. Hadi mengungkapkan istri Bripka AS sudah bertemu dengan Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak di Mako Polda Sumut, Jumat kemarin, 24 Maret 2023, membicarakan terkait kasus tersebut. 

"Bapak Kapolda memastikan proses penanganan perkara yang saat ini ditarik Polda Sumut berjalan transparan dan terbuka, Kapolda sudah bertemu, dengan istri almarhum dan mendengar apa yang menjadi kegusaran pihak keluarga " jelas Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi, Sabtu 25 Maret 2023.

Hadi menambahkan tim yang dibentuk Polda Sumut, terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut dan Bidang Propam Polda Sumut. Ia mengatakan proses penyidikan akan dilakukan secara profesional dan terbuka kepada publik. ***Emilisa
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved