![]() |
Nicholas, Bos Koperasi BLN Yang Kini Diburu |
Yogyakarta, Info Breaking News - Heboh kasus penipuan masal yang dilakukan Nicholas, bos Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) dikawasan wilayah hukum Jawa Tengah diantaranya Ratusan warga Kabupaten Gunungkidul yang menjadi korban dugaan penipuan investasi bodong berkedok Kooperasi Simpan Pinjam.
Hasil investigasi dilapangan, sampai berita ini diturunkan semua kantor BLN terlihat tertutup bahkan ada sejumlah spanduk yang dipampang oleh akksi demo para nasabah yang sejak Bulan Maret lalu hingga kini belum menikmati janji manis yang seharusnya setiap Bulannya mereka mendapatkan keuntungan.
Mereka juga menggeruduk rumah Ketua Cabang Koperasi BLN Gunungkidul di Padukuhan Ngerboh 1, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari pada bebarap hari kemaren, guna menuntut kejelasan dana investasi yang tak kunjung cair sejak Maret 2025.
Tak main-main, nilai investasi yang diduga tersendat dikota Gunung Kidul ini saja ditaksir mencapai lebih dari Rp 40 miliar dari total jumlah korban 40 ribu orang dan uang Rp 3,1 Trliyun.
Mereka menuntut agar uang yang telah mereka tanamkan segera dikembalikan oleh pihak BLN melalui instruksi sang Bos Nicholas yang kini menghilang bak ditelan alam, alias buron dikejar aparat hukum terkait untuk segera memberikan pertanggung jawaban secara hukum karena banyak pihak menilai BLN telah melakukan penipuan masal melalui berbagai janji muluk dan modus penipuan yang membuat para korban terlena dan penuh khayal yang sejatinya sangat tidak raional dikarenakan fungsi Koperasi yang sesungguhnya telah diselewengkan jauh menyimpang seperti model model MLM dan Trading abal abal.
Mereka pada umumnya mengaku, selama ini investasi di koperasi tersebut dijanjikan akan menghasilkan keuntungan 4,17 persen per bulan selama 24 bulan. Namun sejak Maret 2025, pencairan dana bagi hasil mengalami kemacetan.
Biasanya setiap bulan cair bagi hasilnya. Tapi sejak Maret mandek. Janjinya itu balik modal dan untung 200 persen dalam 2 tahun. Saya sudah gabung sejak 2022, tapi bagi hasilnya dulu lancar, tapi sejak Maret 2025 sampai sekarang malah ruwet, macet. Investasi saya total sekitar Rp 192 juta,” ujar Retno kepada wartawan, Jumat, (1/08/2025).
Sampai dengan berita ini diturunkan, banyak nasabah kini kelimpungan karena modal investasi mereka berasal dari pinjaman bank. Saat dana macet, tagihan dari pihak bank tetap berjalan.
Misalnya invest Rp 100 juta, balik jadi Rp 200 juta. Tapi karena macet, tagihan bank terus masuk. Bahkan ada yang investasi Rp 600 juta, bahkan miliaran. Salah satunya dari Kapanewon Playen,” ungkapnya.
Pengakuan ketua BLN Cabang Gunungkidul, membenarkan bahwa pihak koperasi memang belum mampu mencairkan bagi hasil sejak Maret lalu. Ia berdalih bahwa pengurus pusat tengah merancang solusi pengganti sistem tokenisasi yang sebelumnya digunakan.
Kasus ini sedang menjadi perhatian serius bagi lembaga hukum terkait di Jakarta yang segera dalam waktu relatip dekat ini akan berkoordinasi untuk melacak sejumlah hal yang menyangkut aset milik BLN yang diduga sangat kecil dan tidak sebanding dengan kerugian yang diderita para korban.
Terlalu banyak cara Nicholas Bos Koperasi BLN yang super licik ini memberikan istruksi kepada para pegawai dan bawahannya untuk meredam kemarahan para korban yang belakangan banyak hancur usaha bisnis, banyak juga yang bercerai bahkan meninggal dunia dan jatuh sakit akibat menahan derita atas kerugian, apalagi bagi mereka yang terlanjur menggadaikan aset dan setifikat SHM nya bahkan SK Pensiunan sejumlah anggota Polri bahkan anggota Polri yang masih aktip berdinaspun ikut menjadi korban penipuan akibat tergiur dengan bisnis serba gampang dan menguntungkan dari jurus jurus maut menggiurkan BLN.
Penulis Betita : Kuswanto (Kepala Biro Media Breaking News Jawa Tengah)
Editor dan Penangung Jawab : Emil F Simatupang.
*** Baca dan terus ikutin sejumlah berita terkini lainnya yang disajikan secara elagan dan tuntas, hanya tinggal klik Beranda dibawah ini ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar