Pages

Jumat, 15 Agustus 2025

Selangkah Lagi Dirjen Haji Kemenag Ini Resmi Ditahan KPK

Hilman bersama Isteri

Jakarta, Info Breaking News - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Kementerian Agama pada Rabu, 13 Agustus 2025, dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2023–2024. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, penggeledahan dilakukan di lantai 5 dan 6 gedung utama Kementerian Agama, termasuk ruang kerja Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief.

Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, dalam penggeledahan ini penyidik menyita sejumlah dokumen serta barang bukti elektronik. Ia juga mengapresiasi sikap kooperatif Kementerian Agama selama proses berlangsung. "KPK menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Agama, karena selama prosesnya membantu kooperatif," kata Budi kepada wartawan, Jumat (15/8/2025).

Hilman Latief belum memberikan tanggapan terkait penggeledahan itu. Ia mengatakan sedang tidak berada di kantor saat KPK datang. "Saya tidak sedang di tempat tadi. Belum bisa memberikan tanggapan apa-apa," kata Hilman saat dihubungi redaksi pada Jumat, 15 Agustus 2025.

Lantas, siapa sebenarnya Hilman Latief yang kantornya menjadi sasaran penggeledahan KPK dalam kasus dugaan korupsi kuota haji ini? Simak informasinya berikut ini.

Sosok Hilman Latief

Hilman Latief adalah seorang akademisi dan praktisi di isu-isu filantropi yang lahir di Tasikmalaya, 12 September 1975. Kader organisasi Muhammadiyah ini ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada 1 Oktober 2021 lalu oleh mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. 

Sebelum berkantor di Kementerian Agama, Hilman Latief adalah dosen Ilmu Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dia juga pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Rektor yang membawahi bidang kemahasiswaan dan alumni. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) pada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Hilman kini merupakan Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sebelumnya, ia telah menempuh berbagai jenjang pendidikan. Dia adalah lulusan dari Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. Hilman lalu melanjutkan studi ke UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Bidang Studi Islam dan berhasil lulus pada 1999. 

Dia kemudian meraih gelar master dari Universitas Gadjah Mada pada 2002, dan master perbandingan agama dari Western Michigan University, Amerika Serikat, pada 2005. Tujuh tahun kemudian, Hilman meriah doktor dari Utrecht University di Belanda.

Setelah meraih gelar doktor, Hilman kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) periode 2005-2007. 

Dia kemudian ditunjuk menjadi Direktur Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengembangan Masyarakat (LP3M) UMY pada 2013-2017. Hilman lalu diangkat menjadi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni sejak 2017 hingga sekarang. 

Pada Oktober 2021, mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melantik Hilman menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Lalu pada Januari 2025, Hilman kembali dipercaya menduduki jabatan tersebut oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Hilman Latief baru-baru ini terseret dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2023-2024. Dia lalu diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 Agustus 2025. Lembaga antirasuah itupun tengah mendalami keterangan dari Hilman. Terbaru, kantor Hilman di Dirjen PHU Kementerian Agama digeledah oleh KPK pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Sampai dengan berita ini ditayangkan tidak ada jawaban klrafikasi dari pihak Hilman, seakan diam membisu mencari akal dan alibi sebagaimana biasa kalangan pelaku korupsi berjamaah yang lihay berkedok ulama padahal seperti almarhum eks Menteri Agama KH. Syryadharma Ali yang cukup lama menjalani masa hukuman di LP Sukamiskin Banndung hingga menimbulkan sakit lalu setelah bebas tak lama kemudian meninggal dunia karena derita sepanjang meringkuk didalam penjara jauh dari kemewahan dan anak isteri tercinta.

Reportase jurnalis : Armen Foster.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar