Jakarta, infobreakingnews - “Tidak ada istilah netral, ketika pertaruhan begitu tinggi,” demikian kalimat pertama dari tajuk The Jakarta Post, yang berisi keputusan harian berbahasa Inggris itu untuk menyatakan dukungan pada calon presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keputusan yang dimuat dalam edisi Jumat (4/7) itu diakui sangat bersejarah, karena dalam umurnya yang sudah 31 tahun, The Jakarta Post “tidak pernah sebelumnya mendukung seorang kandidat atau partai politik tertentu selama pemilu,” bunyi tajuk tersebut.
Lebih lanjut dikatakan keputusan ini tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilih, namun dibuat karena media itu secara moral tidak bisa duduk diam melihat pertarungan dua calon presiden yang ada sekarang.
“Keputusan kami didasarkan pada nilai-nilai yang dipegang teguh the Post selama ini: pluralisme, hak asasi manusia, masyarakat sipil dan reformasi,” tulisnya.
“Kami bersyukur ada satu kandidat yang memiliki rekam jejak penolakan pada politik yang didasarkan atas keyakinan (religi). Pada saat yang sama, kami tertegun bahwa calon yang satunya menjalin ikatan dengan kelompok-kelompok Islam garis keras yang bisa menghancurkan sifat sekuler negara ini. Para preman berkedok agama yang mendesakkan agenda intoleran, berkampanye tentang isu-isu yang bisa memecah belah demi keuntungan jangka pendek,” tulis The Jakarta Post.
“Kami juga tak habis pikir begitu pendeknya memori bangsa ini atas kejahatan HAM di masa lalu. Seseorang yang sudah mengakui menculik aktivis HAM -- entah karena menjalankan perintah atau keputusannya sendiri -- seharusnya tidak punya tempat untuk memimpin negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini,” bunyi tajuk itu tanpa menyebutkan nama.
“Ketika satu kandidat berjanji untuk memutus masa lalu, yang satunya lagi menawarkan romantisme era Soeharto. Yang satu bertekad menolak kolusi kekuasaan dan bisnis, yang satunya terikat pada politik transaksional gaya Orde Baru yang mengkhianati semangat reformasi,” tulis The Jakarta Post.
“Hampir tak pernah terjadi kita dihadapkan pada pilihan yang begitu jelas. Belum pernah ada sebelumnya seorang kandidat bisa memenuhi isian negatif kotak checklist kami. Dan karena itu, kami tidak boleh diam.”
“Karena itu the Post merasa wajib untuk secara terbuka menyatakan dukungannya pada pencalonan Joko “Jokowi” Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilihan 9 Juli. Dukungan ini tidak sembarangan kami lakukan. Ini jenis dukungan yang kami yakin benar secara moral,” bunyi penutup tajuk.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !