Headlines News :
Home » » Paus Akan Temui Korban Pelecehan Seksual Untuk Pertama Kalinya

Paus Akan Temui Korban Pelecehan Seksual Untuk Pertama Kalinya

Written By Infobreakingnews on Sabtu, 05 Juli 2014 | 15.03


Roma, Infobreakingnews - Pertama kalinya, Paus Fransiskus  akan bertemu para korban kejahatan seks pastur-pastur bahkan ada para uskup paedofil. Pertemuan ini akan  berlangsung di kediaman pribadi Paus di dekat Basilica, Saint Peter, Kota Vatikan, Italia.


Enam korban dari Inggris, Jerman dan Irlandia akan melakukan pembicaraan dengan kepala Gereja Katolik Roma tersebut pada Senin, 7 Juli mendatang. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/7/2014).

Pertemuan ini digelar sebagai upaya Paus memperlihatkan kedekatannya dengan ratusan ribu orang yang menjadi korban kejahatan seks para pastur di seluruh dunia.

Pertemuan khusus ini akan menjadi yang pertama antara para korban dengan Paus sejak dirinya terpilih pada Februari 2013 lalu. Pertemuan ini amat dinantikan kelompok-kelompok pendukung korban yang telah mengkritik Paus karena tidak bertindak sejak awal.

Fransiskus tadinya enggan membicarakan masalah yang telah sangat merusak imej Gereja Katolik selama lebih dari satu dekade. Namun pada Mei lalu, dia menyebut kejahatan seks anak oleh pastur merupakan kejahatan yang sebanding dengan "kesetanan massal". Sang Paus pun berjanji tak akan mentolerir kejahatan-kejahatan tersebut.

Usai pertemuan tersebut nantinya akan dilanjutkan dengan misa di kapel khusus Fransiskus. Pertemuan ini akan digelar setelah pertemuan komisi yang dibentuk Fransiskus. Komisi ini bertugas memberikan saran-saran pada Paus mengenai kasus-kasus kejahatan seks oleh pastur dan menyusul protokol untuk dipertimbangkan Paus.

Komisi ini terdiri dari pakar-pakar yang berasal dari delapan negara, termasuk Marie Collins, aktivis Irlandia, ahli-ahli kejiwaan Inggris dan Prancis, ahli psikologi Jerman dan seorang profesor hukum Italia.


"Pelecehan seksual adalah kejahatan yang mengerikan... karena seorang pendeta yang melakukan itu telah mengkhianati Tuhan. Itu seperti misa setan," kata Paus dalam bahasa paling keras yang pernah dia gunakan soal krisis yang menguncang gereja selama lebih dari satu dekade.

"Kita harus menangani ini dengan nol toleransi," kata Paus seperti dilansir kantor berita Reuters.Ia menambahkan bahwa tiga uskup sedang diperiksa terkait kasus pelecehan seksual.

Paus akan menemui delapan korban dan Kardinal Sean Patrick O'Malley dari Boston, yang memimpin komisi yang dibentuk untuk mempelajari cara menangani krisis tersebut.

Saat berbicara dengan para reporter selama hampir satu jam di pesawat yang membawanya pulang ke Vatikan setelah kunjungan ke Timur Tengah, Paus tampak segar meski telah menjalani tiga hari perjalanan sibuk dan menolak saran juru bicara yang menyarankan konferensi pers diakhiri supaya dia bisa beristirahat.

Pria berusia 77 tahun itu menjawab sejumlah pertanyaan dengan beragam topik, termasuk mengenai keuangan di Vatikan, pilihan hidup selibat bagi pastur, isu lingkungan hidup dan pertanyaan apakah dia akan pensiun seperti pendahulunya Paus Benedict XVI dan tidak menjalankan tugasnya seumur hidup.

Paus mengatakan bahwa para pastur harus hidup selibat tapi aturan bukan dogma yang tidak bisa berubah dan "pintu selalu terbuka" untuk perubahan.

Paus mengatakan bahwa para korban pelecehan seksual, beberapa di antaranya dari Eropa, akan menghadiri Misa pagi dan kemudian ia akan menemui mereka. Itu akan menjadi pertemuan pertamanya dengan para korban sejak dia terpilih pada Maret 2013.

Sampai saat ini belum jelas sikap Paus terhadap para uskup yang menutup mata terhadap pelecehan seksual yang dilakukan oleh sejumlah pendeta yang berada di bawah kewenangannya atau menutupi skandal tersebut.  

O'Malley bulan lalu mengatakan di Roma bahwa komisi yang dia pimpin akan merekomendasikan agar para pendeta yang abai mendapat sanksi terlepas dari kedudukannya di Gereja.

Dalam banyak kasus pelecehan seksual, kebanyakan terjadi beberapa dekade lalu namun baru muncul pada 15 tahun terakhir, para uskup justru berusaha melindungi pelaku dengan memindahkannya ke wilayah lain dan tidak menyerahkan mereka ke pihak kepolisian.

Kelompok korban menekan Vatikan untuk menghukum para uskup yang melindungi pelaku atau mengabaikan perlindungan terhadap anak-anak bersama para pelaku.

Pada Februari lalu, Komite Hak Anak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menuduh Vatikan telah dengan sistematis menutup mata terhadap kasus pelecehan seksual yang sudah terjadi selama beberapa dekade di gereja dan berusaha menutupi kejahatan seksual.Vatikan menyebut laporan PBB tersebut tidak adil dan melenceng secara ideologi.
Share this article :

1 komentar:

  1. Pastur hanya Manusia biasa,sejak awal sebenarnya tidak perlu dianggap istimewa..pasturlah komunis sejati,penjahat dan pegiat kapitalis yg bersembunyi di balik kedok agama

    BalasHapus

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved