![]() |
North Reading, infobreakingnews - Seorang wanita warga negara AS berumur 100 tahun akhirnya sukses meraih ijazah SMA yang belum diraihnya selama 80 tahun.
Wanita yang bernama Clare Picciuto tersebut masuk ke jenjang SMA bersamaan dengan
tibanya masa kemunduran ekonomi global di akhir dekade 20-an. Kedua orangtuanya lalu
meminta anaknya untuk meninggalkan bangku sekolah dan mencari pekerjaan.
Sementara, sejumlah kakak laki-laki Clare masih melanjutkan sekolah kala itu.
"Saya benci keadaan
itu. Sebab, seharusnya perempuan pun berhak untuk mendapatkan pendidikan,"
kata dia, seperti dikutip laman UPI, Minggu (21/8/2016).
Namun, akhirnya Clare harus
menyerah dengan keadaan. Dia pun berkerja di sebuah pabrik gorden dengan
bayaran enam dollar AS per jam. Meskipun begitu, ia tidak berhenti belajar. Ia terus membaca buku ensiklopedia dan kamus di waktu senggang.
"Saya memilih sebuah
kata, lalu mencari makna kata tersebut. Lalu saya mencoba melafalkannya dengan
baik," kata dia.
Di ulang tahunnya yang ke
100, Clare dikunjungi oleh anak perempuannya Deborah Picciuto (59). Deborah kemudian mengungkapkan niatnya kepada jaringan ABC News untuk memberikan ijazah SMA seperti yang
selama ini diimpi-impikan Clare.
"Dia sudah menghadiri
banyak acara wisuda, saat saya SMA, kuliah, pasca sarjana. Dia pun punya
kesempatan serupa saat menghadiri wisuda anak-anak saya, tapi dia tak pernah
diwisuda," ungkap Deborah.
"Jadi saya ingin
memberikan kado tersebut untuk dia," kata Deborah lagi.
Putri Clare itu pun lalu
memberikan kejutan berupa topi dan toga wisuda untuk sang bunda.
Selain itu, ada sebuah
medali wisuda, dan ijazah kehormatan dari North Reading Public Schools.
"Saya mengatakan kepada
dia, bahwa dalam pandangan saya, hidup yang telah dia lalui selama ini
merupakan sebuah medali dan ijazah tersendiri bagia dia," ujar pejabat
North Reading Public Schools, Jon Bernard.
"Clare sangat
artikulatif, tajam, dan selalu berpikir positif. Dia sungguh merupakan
representasi dari segala hal yang kita aspirasikan dalam hidup ini," tutur
Bernard lagi. ***Novie Kusdarman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar