Headlines News :
Home » » Bah Gawat, Mahfud MD Ungkap Traksanksi Triliyunan Teroris Bikin Bom Pura Pura Beli Sajadah

Bah Gawat, Mahfud MD Ungkap Traksanksi Triliyunan Teroris Bikin Bom Pura Pura Beli Sajadah

Written By Info Breaking News on Rabu, 14 Juni 2023 | 01.17

Wartawan Senior Hukum Emil F Simatupang bersama Prof. Mahfud MD

Balikpapan, Info Breaking News 
- Bukan Prof. Mahfud MD namanya jika bukan pejabat teras negara yang selalu membuat kejutan dan berani membongkar ke publik akan berita spektakuler seperti saat ini Mahfud yang kini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Joni G Pret yang korupsi Rp 8,1 Triliyun padahal maksudnya pemerintah agar masyarakat luas dapat mengakses internet 4 G dan 5 G menggantikan 3 G yang dinilai terlalu lemot bagi kalangan siswa yang banyak mengerjakan PR sekolahh. Mahfud MD mengungkap adanya transaksi bernilai miliaran rupiah untuk merakit bom dengan modus pembelian sajadah. Hal ini disampaikan Mahfud ketika memberikan sambutan dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (13/6/2023) kemaren.

Mulanya, Mahfud menyampaikan perihal teknologi digital yang kini menjadi media baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan aksi kejahatannya. Tak hanya itu, teknologi digital juga dianggap menjadi ruang bagi kelompok teroris untuk merekrut anggota baru. 

"Saudara, juga ada cyber terrorist di mana teknologi digital telah memberikan alat baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru untuk merencanakan serangan," kata Mahfud, kepada Info Breaking News, Rabu (14/6/2023). 

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya banyak menemukan transaksi keuangan yang mencurigakan. Salah satunya terkait transaksi miliaran untuk merakit bom dengan modus pembelian sajadah. 

"Jadi saya lihat berapa banyak yang mencurigakan bahwa ini untuk terorisme. Ngirim uang ke suatu daerah. Apa? Ini memesan produk sajadah di sebuah tempat di Jawa Timur. Uangnya miliaran. Tapi tidak ada feedback-nya dari perusahaan yang dikirimi itu, sajadah," ujar Mahfud.

 "Yang kemudian setelah dilacak-dilacak itu digunakan untuk merakit bom, dan sebagainya-sebagainya. Begini ini," sambung dia.

Selain itu, Mahfud juga mengingatkan terkait serangan siber yang disponsori oleh suatu negara dengan tujuan melakukan pengintaian hingga pencurian data dan informasi.

Lebih bahayanya karena seringkali apa yang dilibas oleh Mahfud ini, kurang cepat ditindak lanjuti oleh aparat hukum terkait, sehingga banyak kasus besar menjadi jadi karena terlambat menindaknya. *** Emil F Simatupang.


Baca berita menarik lainnya, hanya tinggal klik Beranda dibawah ini


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved