Washington DC, Info Breaking News - Perpecahan antara Partai Demokrat dan Partai Republik di Amerika Serikat mengancam sistem pemerintahan di negara tersebut.
Bagaimana tidak, hingga saat ini anggota Kongres AS tak kunjung mampu mencapai kesepakatan untuk meloloskan pendanaan operasional pemerintahan. Akibatnya, pemerintahan AS dinilai akan tutup atau shutdown.
Senat AS yang mayoritas dikuasai Partai Demokrat sejauh ini bertahan pada anggaran belanja sebesar US$ 1,59 triliun untuk mencegah shutdown. Langkah ini juga telah disetujui Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan Presiden Joe Biden.
Meski demikian, keputusan tersebut ditolak oleh pihak Republik yang menuntut pemotongan sebesar US$ 120 miliar.
Sebelumnya, Gedung Putih telah mendesak Partai Republik agar menghormati kesepakatan anggaran US$ 1,59 triliun untuk fiskal tahun depan.
"Anggota Partai Republik di DPR harus bergabung dengan Senat dalam menjalankan tugas mereka, berhenti memainkan permainan politik dengan kehidupan masyarakat dan mematuhi kesepakatan bipartisan yang disetujui oleh dua pertiga dari mereka pada Mei," kata Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre seperti dilansir dari Reuters, Rabu (27/9/2023).
Memanasnya hubungan antara Demokrat dan Republik menunjukkan bahwa pemerintah federal kemungkinan besar akan memasuki penutupan keempat dalam satu dekade pada Minggu (1/10/2023). Hal itu berimbas pada kaburnya pandangan Wall Street terhadap kredit pemerintah AS.
DPR AS melakukan pemungutan suara prosedural untuk melanjutkan empat Rancangan Undang-Undang (RUU) Belanja Negara yang mencerminkan prioritas konservatif dan tidak memiliki peluang untuk menjadi undang-undang. Langkah-langkah tersebut hanya mendanai sebagian dari pemerintahan dan tidak akan mencegah shutdown.
McCarthy mengatakan akan meminta persetujuan dari anggota Partai Republik yang terpecah mengenai RUU yang akan mendanai pemerintah untuk sementara. ***Novie Kusdarman
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !